Di Manakah Pusara Raja Isa?

Salah satu nisan makam bersejarah di Batu Besar (F: google.image)

Dari beberapa silsilah diketahui ayah Raja Isa adalah Raja Ali Marhum Pulau Bayan (YDMR V) ibni Daeng Kamboja (YDMR III). Artinya ia seorang berdarah biru: keturunan Yang Dipertuan Muda Riau (setingkat Perdana Menteri). Sedangkan ibundanya bernama Raja Buruk binti Raja Abdulsamad ibni Daeng Kamboja atau Engku Uwok atau Engku Wuk. Selain itu ia juga mempunyai isteri kedua yang tidak diketahui namanya.

Nama Raja Isa turut dicatat dan disandingkan dengan tokoh bangsawan lainnya seperti Raja Jakfar (YDMR VI), Raja Ahmad ayah Raja Ali Haji, Datok Penggawa Ahmad dan Arong Bilawa. Raja Isa memiliki beberapa anak laki-laki, antara lain Raja Yakup, Raja Idris, Raja Daud dan Raja Husin. Di antara anak-anak Raja Isa tersebut diyakini ada yang berlainan ibu, karena Raja Isa sendiri memiliki lebih dari satu isteri.

Sumber lisan yang mengetahui sejarah Raja Isa menuturkan, cuma Raja Yakup anak tertua Raja Isa yang menetap di Nongsa hingga akhir hayatnya. Ia dimakamkan di Komplek Pemakaman Keluarga Raja Isa di Nongsa. Sedangkan Raja Daud dan Raja Husin diyakini pindah ke Penyengat, sampai kemudian meninggal dan dimakamkan di sana. Raja Idris dipercayai menetap dan dimakamkan di Pulau Buru, Karimun.

Dari tiga silsilah yang diperoleh Raja Erwan, zuriat yang terdekat dengan Raja Isa adalah yang ke enam, sedangkan Raja Erwan sendiri adalah zuriat ke tujuh, sama dengan Raja Supri, pejabat Pemko Batam.

Tentang posisi persis pusara Raja Isa sendiri memang belum diketahui dan menyisakan teka teki. Hingga kini belum ada petunjuk yang kuat di mana Raja Isa dimakamkan. Sejumlah kuburan tua di Komplek Pemakaman Keluarga Raja Isa memang tidak beridentitas lagi, tapi pada posisi penempatannya diyakini tidak terdapat makam Raja Isa di sini. Makam Raja Yakup, anak Raja Isa misalnya, berada pada posisi di atas bukit sebagai upaya penghormatan terhadapnya.

Dari berbagai cerita dan penelusuran yang dilakukan, kata Raja Erwan, ia meyakini bahwa makam Raja Isa berada di kawasan Nongsa tetapi terpisah dengan komplek pemakaman keluarganya. Cukup memungkinkan Raja Isa dimakamkan di seberang sungai, sekitar satu kilometer dari komplek pemakaman keluarganya, tetapi kini menjadi tak berbekas akibat abrasi sungai.

Raja Isa dan keluarganya memang disebut-sebut bertempat tinggal di sekitar sungai, dan waktu hampir dua abad cukup memungkinkan terjadinya pelebaran sungai secara alami sampai melenyapkan bangunan yang ada di sekitarnya. ~MNT