Nagoya


Sentra bisnis Nagoya (F: google.image)

Basis Jepang di Bukit Nato

Pada tahun 1942 daerah ini menjadi salah satu basis tentara Jepang yang berpusat di Bukit Nato (sekarang mesjid Baitul Makmur, Bukit Senyum). Nama Nato diambil dari nama seorang tentara Jepang berpangkat kolonel yang menempati daerah tersebut. Sedangkan nama Nagoya diambil sempena nama kota di Jepang. Hal ini juga menjadi bukti sejarah bahwa Batam menjadi catatan penting pada era penjajahan hingga konfrontasi Ganyang Malaysia.
Di pulau Batam diperkirakan terdapat sembilan titik bekas tentara Jepang yaitu daerah Nagoya, Batu Ampar, Enjen Batu, Dapur 12, Bukit Layang Angin serta Kabil dan Nongsa masing-masing dua titik. Titik-titik ini digunakan sebagai tempat penyimpanan bahan makanan, obat-obatan dan keperluan lainnya. Basis pendudukan Jepang ini belum termasuk di kawasan Rempang dan Galang yang sebagian besarnya sudah tidak bisa dikesan lagi.
Daerah Nagoya yang kita kenal sekarang adalah sebuah perkampungan kecil di hulu sungai Jodoh yang mulai dihuni pada tahun 1959. Ketika itu Batam masih berpusat di Belakang Padang.
Jodoh dan Nagoya dihubungkan oleh jalan setapak berhutan kayu atau melewati sungai Jodoh. Kawasan ini mulai ramai ketika PT Ingram berdiri dan Nagoya dijadikan kawasan pemukiman baru. Sedangkan bukit Nagoya pada waktu itu dijadikan sebagai tempat pemakaman umum. Pada tahun 1971 ketika OB mulai membuka industrialisasi di pulau Batam, Nagoya berubah menjadi sentra perdagangan modern. ~MNT

Komentar

  1. luar biaseee pak cik ni...
    bangga sekali ini punya kawan dgn kemampuan menulis yg sangat renyah dan mencerahkan..
    tahniah yee...

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer